12.30.2009

Sincerely Yours

Kita masih seumur jagung. Tapi kita bukan jagung. Semoga kita lebih dari itu. Seperti Jati Belanda. Bisa berusia sangat tua. Semakin kokoh di usianya yang renta. Semakin indah dengan liuk lapis gurat otot kayunya yang menua. Jagung dipanen di usianya yang ke empat bulan. Pun kita. Menyemai benih itu empat bulan lalu. Setelah empat bulan itu, Ramadhan ini kita panen kecil-kecilan. Meningkatkan kualitas hubungan. Tapi, di usia empat bulan ini, aku belum ingin memanennya. Karena kuharap, kita bukan jagung. Yang harus mati di usianya yang muda. Anak tangga itu masih sedikit. Masih banyak anak tangga lainnya yang harus ditapaki satu satu. Walaupun kita tentu sama-sama tahu, belum tentu di ujung sana kita masih menapaki tangga yang sama. Senyum yang kita bagi selama ini belum tentu akan selamanya. Cerita yang kita punya selama ini belum tentu beralur sama. Di depan sana ada ribuan tikungan, tanjakan, turunan, dan jalan buntu. Bahkan lebih. Tapi, tentu kita juga sama-sama tahu. Paling tidak, kita punya saat ini. Yaitu ketika aku menuliskan ini untukmu. Lalu kamu membaca tulisan ini, yang bisa jadi, kamu baca sambil tertawa geli. Ramadhan ini aku ucapkan: "Maafkan aku sayang. Untuk salah yang lalu, yang baru, dan yang akan datang...." sincerely yours -Isle-