12.30.2009

Cukup

Tuhan, Engkau mengiris-ngirisku. Kecil-kecil. Lebih kecil dari debu. Lebih lembut dari atom. Aku melebur. Dalam lautan keajaiban-Mu. Meratap atap. Langit tanpa batas. Lautan tak berdasar. Udara tak teraba. Rasa tak terkecap. Jiwa tak terindera. Tapi Engkau ada. Tinta tidak pernah cukup. Lautan apalagi. Karya Mu lebih dari semua. Sekalipun antara langit dan bumi hanya tinta. Itu tidak juga cukup. Menulis dan melukis karya Mu. Keajaiban Mu tanpa bilangan. Anugerah Mu tanpa batasan. Semuanya hanya keajaiban. Menenggelamkan. Ini semua, cukup.