12.30.2009

Anak Mall

Pasangan hidup itu seperti mall. Kita memilih untuk mengunjunginya karena mencari satu atau banyak hal. Ingin cari baju, celana, sepatu, buku, atau sekadar nonton. Banyak mall di Jakarta. Masing-masing punya dagangan utama. Ada yang menjual kestrategisan lokasinya, koleksi baju lengkap, atau perlengkapan elektronik segala rupa. Alasan-alasan itulah yang menarik kita. Mau beli baju murah bisa ditawar pula, Tanah Abang tentu tempatnya. Mau janjian ketemuan sama teman-teman, Plasa Semanggi kayaknya belum terkalahkan. Mau makan dengan suasana tenang, mmm kayaknya masih Mall Setiabudi jagonya. Mau pakaian berkelas, PP, Sen-C, n PS kayaknya masih yang paling pas. Karena itulah saya menyebut pasangan hidup tak ubahnya mall. Ia menawarkan kelebihannya sendiri-sendiri. Pun itu berarti, semua mall tidak lengkap. Persis seperti pasangan hidup.... Mencari pasangan hidup bukanlah mencari kesempurnaan. Karena memang bukan kesempurnaan yang dicari dalam hidup. Tapi, keseimbangan yang pada akhirnya melahirkan: kenyamanan. Seperti mall yang sangat banyak di luar sana, tentu ada satu diantaranya yang menurut kita paling bisa memberikan..., ...rasa nyaman. So, have u found ur mall?