12.30.2009

Kemas-Kemas

Berawal dari keisengan buka Youtube. Saya menemukan beberapa video tentang kematian. Tentang betapa mencekamnya sakaratul maut. Sesuatu yang PASTI kita semua akan hadapi. Kita, semua akan mati. Dan itu bisa jadi, hanya sesaat setelah membaca tulisan ini.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda. “I’mal li dunyaka ka annaka ta’iisyu abadan, wa’mal li akhirataka, ka annaka tamuutu ghadan” Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya. Dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok hari.

Poin pertama sebagian besar dari kita bisa jadi sudah terbiasa. Kita begitu bersemangat bangun pagi. Tapi coba kita tanyakan lagi. Apa benar bangun segera kita itu karena takut kesiangan shalat Subuh? Atau, tergesa bangun karena takut telat masuk kantor dan takut terjebak macet?

Di kantor, kita sanggup duduk berjam-jam, mondar-mandir ke sana kemari bertemu patner kerja atau klien, ikut rapat berlama-lama dengan penuh semangat. Tapi seserius itukah kita ketika shalat yang hanya memakan durasi sebentar itu?

Jangan-jangan dunia kita sejatinya lah akhirat kita. Karena nyata-nyata kita begitu serius menghadapi dunia tapi hanya secukupnya menghadapNya.

Hari ini saya bertemu Pak Budi Soehardi. Seorang pilot asal Jogjakarta yang mendermakan hidupnya buat mereka yang ‘kurang beruntung’. Pak Budi menjadi satu dari 10 nominator CNN Heroes 2009. Dia membangun Panti Asuhan Roslin. Ada sekitar 48 orang anak yang diasuhnya. Membangunkan rumah dan membekali dengan sandang pangan dan pendidikan memadai.

Memang, pertemuan itu bukan tatap muka. Saya menemuinya di dunia maya. Melihat Pak Budi menampar batin saya. Tentang apa yang sudah saya lakukan untuk sesama. Padahal jelas, Nabi pernah berpesan, “Khairukum anfa uhum linnaas”. Sebaik-baik kalian adalah yang bermanfaat bagi sesama.

Kesempatan untuk berbagi itu hanya diberikan Tuhan sejenak. Kita pasti mati. Dan itu bisa jadi tak lama lagi. Sudah siap?